KONSEP BAHAGIA STORY TELLING
Pagi ini setelah aku pahami dengan jujur tentang kedewasaan diri yang merayap dalam situs metropolitan duniawi, kemudian aku terdiam sejenak. Dalam diamku itu, terpikirkan tentang begitu gampangnya mereka mendapatkan manisnya dunia. Begitu nikmat hidup mereka karena berkuasa dan memiliki semua yang tidak aku miliki. Sungguh nikmat dan bahagia rasanya.
Adilkah ini? Jika melihat dari sisi pandangan dari sini memang tidak adil. Akan tetapi aku ingin lebih bisa melihat dari dekat, dari kedua mataku yang sakit ini. Ini seperti nonton siaran TV, dari jauh kurang jelas tapi didekati mataku jadi berair, tapi tetap tidak tahu situasi yang sebenarnya karena TV ku hanya 21 inci. Seandainya aku bisa masuk ke dalam TV dan melihat-lihat situasi di sana.
Aku mengusap-usap kaca mataku ini, dan inilah yang Allah berikan kepadaku kedua mata yang mampu untuk melihat dengan jelas dengan bantuan kaca mata. Aku harus bersyukur dari sini. Bahagiaku dengan bahagia mereka sangat berbeda. Tapi arti bahagia itu seperti apa? Dan bagaimana aku mengartikannya?
Apakah bahagia bagiku itu tertawa,. Tapi mereka juga tertawa. Apakah bahagia bagiku itu bisa tidur nyenyak,.Tapi kasur mereka lebih nyaman. Apakah bahagia bagiku bisa makan hari ini,.Tapi makanan mereka lebih enak. Artinya semua manusia punya kebahagiaan yang takarannya berbeda-beda.
Bahagia, gembira dan berlanjut bersyukur ataupun sebaliknya bersyukur, gembira ban bahagia. Semua ini dari manusia sendiri, dari pembawaan pikiran dan hati manusia. Manusia mampu mengelola kebahagiaan itu karena mempunyai akal dan pikiran. Sedangkan yang menciptakan manusia itu adalah Allah, maka sebenarnya kebahagiaanku datangnya dari Allah. Jika aku senantiasa mengingat kebesaran Allah, maka ketakutanku dan kesedihanku lebih kerdil dari kebahagiaanku mengingat Allah.
Jadi tidak masalah bagiku setelah ini mendengar kutbah jum’at yang bunyinya “Para hadirin jamaah yang ‘berbahagia’” karena konteksnya jelas, waktunya pas aku sedang mengingat Allah dan aku berbahagia mengingat Allah. Yah, memang aku harus pahami kedewasaan ini. Membuka ruang imajiner dalam kantong cakrawala kehidupan ini.
cuplikan kata-kata diatas saya coba narasikan dalam bentuk video youtube, dan bisa juga klik link yotube berikut ini https://sfl.gl/wRM3a
Comments
Post a Comment
Silahkan komentar ya,...